7:44 AM -
Opini,Random
No comments
Rumput Tetangga Terlihat Lebih Hijau
Pernahkah kita membandingkan pencapaian
diri dengan orang lain?
Saat melihat lini masa, misalnya. Teman
SMA yang dulu terlihat biasa-biasa saja, sekarang sudah melanglang buana menapaki
sudut-sudut dunia, mengabadikan diri di depan monumen-monumen megah lantas
membagikannya di media sosial pribadi; terlihat bahagia.
Belum lagi teman sekelas saat di bangku
menengah pertama. Tampak gagah lengkap dengan jas rapi, duduk nyaman di ruang
ber-AC seraya berkutat dengan berkas-berkas penting; sibuk sekali setiap
harinya. Dan kita menatap kagum akan kesuksesannya.
Atau lain lagi; teman lama yang dulu
berkepang dua dengan hiasan rambut merah muda, kini sudah terlihat sangat
dewasa. Kerap kali membagikan momen bahagia bersama keluarga kecilnya. Tak
pernah alpa mengabadikan perkembangan putri kecil yang tengah tertatih
melangkah satu dua.
Lantas kita melihat diri sendiri, merasa
minder karena tidak sesukses dan sebahagia mereka, terlebih pilihan yang kita
ambil tidak se-elit yang lainnya dalam pandangan kacamata sosial.
Padahal, hidup ini sejatinya berjalan
atas pilihan yang kita ambil sendiri, atas prinsip yang kita yakini dan
tentunya dengan konsekuensi yang harus kita hadapi.
Tak perlu lagi ada keluhan “rumput
tetangga terlihat lebih hijau”. Karena sejatinya, kita tak perlu membandingkan
rumput di halaman kita dengan halaman tetangga. Untuk apa? Toh, kenyamanan akan
indahnya halaman rumah kita, kita sendiri yang merasakan. Untuk apa berlomba
menghijaukan rumput jika kita lebih nyaman menanaminya dengan bunga beraneka
warna?
Maka kembali lagi, hidup kita didasarkan
pada pilihan yang kita ambil. Kita yang tahu kekurangan dan kelebihan dalam
diri, kita yang paham akan tujuan yang harus dicapai, kita yang bisa mengatur
tenggat waktu dalam perjalanan; kapan harus berhenti, kapan harus berlari.
Sehingga tak perlu lagi membandingkan
pencapaian diri dengan orang lain.
Untuk apa? Toh, bahagia itu kita sendiri
yang cipta.
Oh ya satu lagi, rumus bahagia
sebenarnya sederhana: sesederhana bersyukur. Maka sebenarnya, penyelesaian dari
permasalahan di atas sederhana: ketika kita bersyukur dan menerima keadaan
halaman kita sebagaimana adanya, maka tak akan pernah terpikir untuk membandingkannya
dengan rumput tetangga.
Salam cinta!
Jangan lupa bersyukur dan bahagia.
0 comments:
Post a Comment