Sunday, August 5, 2018

MENATA KEPINGAN MEMORI (Part 2)

Kepingan Keempat

Sekarang saya mau cerita tentang pusat sosialisasi masyarakat di Dipasena, khususnya di Bumi Dipasena Sejahtera. Jadi di setiap desa di sini, selain ada satu unit sekolah dasar, ada juga sarana sosial lainnya seperti Taman Kanak-Kanak, masjid, lapangan, satu unit pasar, kantor desa, dan pendopo. Di tempat inilah warga biasanya berkumpul untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial, pendidikan, perayaan hari-hari besar, acara pengajian, dan sebagainya.


TK Dharma Wanita Bumi Dipasena Sejahtera
Ini TK Bumi Dipasena Sejahtera, lokasinya tepat di samping SDN 01 BD. Sejahtera. TK di sini tak ubahnya seperti TK pada umumnya yang dilengkapi dengan dengan sarana bermain anak-anak. Tapi waktu saya mengambil gambar di sini terlihat rumputnya tinggi-tinggi, barangkali karena masih dalam waktu liburan sekolah, jadi belum ada yang membersihkan.

Oh ya sedikit cerita yang bisa saya ingat ketika masih TK. Seingat saya dulu, di dekat TK BD. Sejahtera belum ada kantin yang berjualan makanan dan jajanan anak-anak seperti sekarang. Juga ibu-ibu yang berjualan gorengan, pempek, abang somay dan sebagainya masih jarang ditemui. Dan sepanjang yang bisa saya ingat, di depan sekolah dulu hanya ada jualan es balon dan jamu yang dijual bude-bude pada pagi hari. Karena biasanya, dari rumah sudah diwanti-wanti oleh ibu “jangan jajan es kalau di sekolah!”. Akhirnya apa boleh buat, tidak ada pilihan lain selain jamu beras kencur yang bisa menjadi alternatif untuk menghabiskan uang jajan ... hahaha.

Jadi singkatnya, saya adalah anak TK yang sehat dengan kearifan lokal karena setiap hari hanya jajan jamu di sekolah.

Lanjut lagi ke tempat lainnya....
 

Foto di atas adalah lapangan di BD. Sejahtera. Kalau dulu, di lapangan ini biasa menjadi tempat pertandingan sepak bola, upacara kemerdekaan, dan sebagainya. Tak hanya itu, seingat saya dulu kalau sedang ada pelajaran olahraga, kami beberapa kali diarahkan guru ke lapangan ini untuk bermain bola kasti. Karena letak lapangan yang tak jauh dari SD kami.
Dan dulu sepanjang yang saya ingat, tempat ini hanya berupa lapangan kosong dengan dua gawang sepakbola di kedua ujungnya. Tapi sekarang, bisa dilihat dalam foto di atas, di kedua sisi lapangan ditanami pohon-pohon yang berjajar rapi, lengkap dengan saung-saung yang entah difungsikan untuk apa.

Nah, di samping lapangan ini ada bangunan terbuka tanpa sekat yang disebut pendopo. Sesuai dengan namanya, bangunan ini berfungsi sebagai tempat berkumpul kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat. Bagian atap bangunan ini berbentuk rumah adat masyarakat Jawa yang biasa disebut Joglo. 

Dan beberapa tahun belakangan ini, di samping pendopo dibangun lapangan voli yang biasa digunakan sebagai tempat berlatih ataupun mengadakan pertandingan.


Kalau di bawah ini adalah beberapa masjid di BD. Sejahtera, sebenarnya ada tiga masjid lengkap dengan TPA untuk anak-anak setempat belajar Al-Qur’an, tapi yang bisa saya dokumentasikan hanya satu masjid. Semoga cukup mewakili ya.

Masjid Bahrussalam
TPA Bumi Dipasena Sejahtera
Oh ya, selain masjid, di setiap Sub Blok umumnya ada mushalla sebagai tempat ibadah harian, karena letak masjidnya lumayan berjauhan satu sama lain. Tapi di sini saya tidak menyertakan foto mushallanya, waktu itu lupa untuk didokumentasikan hehehe.
Kalau ini pasarnya nih
 

Pasarnya terlihat sepi sekali yaa...
Ini karena saya memotret bagian depan. Sekarang yang ramai justru pasar bagian belakang. Belum lagi, saat saya mengambil gambar ini, posisinya sedang liburan sekolah. Sehingga tak ayal, banyak pedagang dan konsumen yang sedang pulang kampung atau yang biasa disebut petambak sebagai cuti
(bahasa ini seolah menjadi sebutan yang biasa bagi masyarakat di sini, dari dulu ketika masih ada perusahaan).

Biasanya para pedagang di pasar ini membeli barang dagangan dari Pasar Rawajitu yang letaknya lumayan jauh jika ditempuh dengan sepeda motor. Jadi, setidaknya pasar ini bisa membantu masyarakat sekitar agar tidak perlu jauh-jauh pergi ke Pasar Rawajitu.

Dan tentunya yang tak ketinggalan. Seperti di kabanyakan desa lainnya, di Bumi Dipasena Sejahtera dilengkapi dengan Kantor Desa dan juga satu unit puskesmas. Tapi untuk puskesmas belum sempat terabadikan.

Bedanya, di sini juga dilengkapi Sekretariat Pengurus Infra-P3UW yang digunakan sebagai pusat konsolidasi bagi pengurus P3UW Bumi Dipasena Sejahtera.
 

Tambahan lagi, ada beberapa foto mess karyawan saat masih ada perusahaan dulu. Ada juga logistik,dan office yang sudah beralih fungsi semenjak hengkangnya perusahaan dari Bumi Dipasena.
.
Mess Karyawan
Office
Logistik
Logistiknya terlihat ramai, karena saya mengambil gambar bertepatan dengan saat pilkada serentak beberapa waktu lalu. Dimana logistik ini menjadi salah satu TPS setempat. Tapi kalau untuk hari-hari biasa, logistik saat ini biasanya digunakan sebagai tempat bermain/latihan badminton bagi anak-anak setempat.


Kepingan Kelima

Terakhir, saya akan sedikit bercerita tentang alat transportasi yang digunakan masyarakat Dipasena. Kalau dulu, semenjak baru-baru dibukanya kawasan Dipasena, alat transportasi darat umumnya adalah masih menggunakan sepeda. Karena keadaan jalan maupun jembatan penghubung hanya memungkinkan untuk dilalui sepeda. Sampai saya SD sepeda masih banyak ditemui di sana. Jadi dulu kalau sekolah, seringnya kami bersama-sama mengendarai sepeda saat berangkat dan pulang sekolah.

Namun seiring perkembangan zaman, mayoritas masyarakat Diasena saat ini sudah memiliki sepeda motor masing-masing. Bahkan sudah agak sulit menemukan sepeda akhir-akhir ini, karena banyak anak-anak seumuran SD pun, sudah diperbolehkan membawa sepeda motor oleh orang tuanya.

Sementara untuk alat transportasi air dari dulu sampai sekarang masih ada yang namanya sampan. Sejenis perahu dayung yang terbuat dari bahan semacam viber. 

Sampan. Source:internet
Ada juga klotok, yaitu perahu kayu yang menggunakan mesin engkol dimana ketika berjalan selalu berbunyi klotok-klotok-klotok yang akhirnya melekat untuk namanya hehehe. Ada juga versi kecil dari klotok yaitu etek, mesin yang digunakan tetap sama, tapi ukuran badannya lebih kecil dari klotok, kira-kira sebesar ukuran sampan. 
Klotok. Source:internet
Dan yang paling populer adalah speed boat (biasanya hanya disebut speed, baca: sepit), perahu berbadan kayu dengan mesin speed boat yang hingga kini masih digunakan membawa udang hasil panen untuk dijual. Bisa juga digunakan sebagai alat transportasi keluar daerah/ke blok lain. Hanya saja karena sudah ada penghubung berupa ponton atau jembatan, maka tak banyak lagi masyarakat yang menggunakan 'sepit' sebagai alat transportasi umum, lebih praktis membawa sepeda motor.
Speed boat. Source:internet
Oh ya ada bonus foto, penampakan jembatan BD Sejahtera yang menjadi penghubung dari satu blok menuju penyebrangan ke arah jalan tanah merah.


Kalau dulu sebelum ada jembatan ini, sarana penyebrangan masih menggunakan ponton yaitu semacam perahu kayu yang atasnya datar dan bisa mengangkut sepeda motor untuk disebrangkan melewati kanal lebar. Di sini saya tidak lagi menemukan ponton di BD Sejahtera, jadi dokumentasinya diambil dari internet. Tapi di desa-desa lain masih banyak yang menggunakan ponton karena belum dibangunnya jembatan penyebrangan.

Ponton penyebrangan. Source:internet
 

Mungkin hanya itu yang bisa saya ceritakan, yang bisa saya gambarkan, dan yang masih bisa saya ingat dari Dipasena. Selebihnya, boleh jadi masih terlampau banyak memori yang belum sempurna tertata, masih terpecah belah seiring lamanya termakan usia.

Tempat ini bukan hanya menjadi rumah singgah bagi para perantau, jauh lebih bermakna dari itu. Masyarakat yang notabenenya berbeda suku, agama dan budaya, benar-benar disatukan di sini, berbekal persamaan senasib sepenganggungan. Kami yang jauh dari keluarga, seolah membentuk keluarga baru yang begitu peduli satu sama lain, mencipta saudara baru yang selalu berbagi dan bekerjasama dalam banyak hal.

Tempat ini adalah wujud nyata dari perjuangan, persaudaraan, kesederhanaan, kedamaian, dan juga cinta.

Tak banyak untaian yang bisa saya sampaikan. Hanya berharap Dipasena akan tetap sentosa, utama, agung, jaya, mulia, makmur, sejahtera dan abadi selamanya.

Salam cinta.
Jangan lupa bahagia!

0 comments:

Post a Comment