6:51 AM -
Event,Journal
No comments
Ganti Laptop Baru tanpa Pikir Dua Kali
Momen
liburan adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa/mahasiswi yang sedang
aktif berkuliah. Bagaimana tidak, waktu seperti ini adalah saat-saat dimana
kamu memiliki banyak waktu luang untuk berkumpul bersama keluarga, membebaskan
diri dari deadline dosen, terlebih
bisa mengerjakan banyak hal tanpa lambaian-lambaian tugas yang menunggu untuk
diselesaikan.
Apalagi
bagi mahasiswi rantauan seperti saya, yang hanya bisa memanfaatkan waktu-waktu
libur untuk pulang ke rumah. Rasanya bisa menjejakkan kaki di rumah pun sudah
menjadi alasan untuk menepikan sejenak keinginan liburan seperti yang biasanya
diposting teman-teman di media sosial. Sekadar ‘pulang ke rumah’, merasakan
suasananya, membersamai kehangatannya, itu sudah lebih dari cukup.
Eits … tapi
tunggu dulu. Bukan berarti ketika kita hanya liburan di rumah, itu merupakan
hal yang membosankan. Justru banyak hal-hal produktif yang bisa kita lakukan
ketika sejenak menepi dari kesibukan dunia.
Seperti
misalnya yang saya lakukan ketika menjelang waktu liburan tiba. Saya akan
segera berburu info lomba menulis lalu mencatatnya sesuai dengan urutan deadline, kemudian mengeksekusi satu per
satu. Justru kalau dipikir-pikir, momen liburan akhir tahun adalah waktu yang
produktif bagi saya karena bisa menghasilkan banyak karya. Terlebih kalau
liburan di rumah, segudang inspirasi tiba-tiba akan bermunculan di kepala.
Berbicara
tentang karya, saya terkadang masih mengingat-ingat kejadian beberapa bulan
lalu. Saat di mana karya yang saya torehkan satu persatu lenyap begitu saja
dalam sekejap mata. Ya, Bulan Oktober tahun lalu tepat pada peringatan hari
ulang tahun saya, sebuah kejadian tak terlupa terjadi begitu saja. Saya
kehilangan laptop kesayangan yang sudah menemani sejak kelas 3 SMP di selasar
ruang tunggu kampus. Begitu saja. Padahal saya sudah mengazzamkan dalam hati,
meskipun nantinya saya mampu membeli laptop terbaik sekali pun, laptop itu
tidak akan terganti, tidak berniat saya jual atau diberikan kepada orang lain. Biarkan
dia menemani sampai tidak mampu hidup lagi hahaha. Namun takdir berkata lain,
laptop itu berpindah tangan dan lenyap tanpa jejak.
Saya akui
itu memang kecerobohan saya, dengan polosnya meninggalkan begitu saja laptop
kesayangan di kursi tunggu jurusan. Saat itu yang terpikir adalah akan ada malaikat
baik yang menemukan laptop saya dan mengembalikan di tempat semula, atau
menghubungi saya, atau apa pun hal tak terduga lainnya. Tapi saya tetap
meyakini kalau laptop itu akan kembali di tangan si empunya.
Berhari-hari
saya mencari, menunggu dan berharap. Hingga waktu yang menyadarkan kalau laptop
itu tidak akan kembali. Okelah mungkin belum rezeki. Atau mungkin dengan adanya
kejadian ini saya diminta untuk lebih bersyukur lagi.
Namun hal
yang paling membuat saya uring-uringan adalah sebuah folder draft tulisan yang
sudah bertahta di sana bertahun-tahun lamanya. Okelah medianya hilang, tapi kan
semua ide yang ada di dalamnya tidak semudah diundo lantas ditulis ulang.
Di tengah
kegalauan akan hal itu, akhirnya malaikat baik datang menjadi penolong. Adik
saya dengan polosnya berkata bahwa dia masih menyimpan folder tulisan saya di
laptop Asus miliknya. Waktu itu saya agak bingung karena saya merasa tidak
pernah mengcopy folder itu di laptop lain. Namun jawaban mengejutkan yang
keluar dari mulutnya adalah “Iya, sebenernya nggak niat ngopy. Iseng aja karena
pengen baca cerita Uwo tapi nggamau ketauan. Jadi sekalian kucopy
sefolder-foldernya.” Kala itu saya memang pernah berniat menggarap projek tapi
alurnya belum saya ceritakan ke dia dan belum membolehkan dia membacanya.
Untungnya kegiatan illegalnya itu menyelamatkan salah satu kepingan hidup saya.
Hahaha.
Mulai dari
kejadian itu, saya akhirnya masih menggunakan laptop Asus milik adik saya
hingga saat ini, dengan dalih sarana mengerakan tugas kuliah, dan tentunya
sebagai media untuk berkarya.
Namun
karena itu, saya yang dulunya memiliki prinsip #LaptopKesayanganHargaMati mulai
berganti prinsip #2019GantiLaptop. Bagaimana tidak, laptop bagaikan nyawa bagi
seorang penulis. Tanpanya, akumah apa….
Ngomong-ngomong
soal laptop, banyak perbedaan yang saya rasakan menggunakan laptop brand Asus, dibandingkan laptop lama
saya (meskipun ini laptop pinjaman). Dari segi kualitas, banyak keunggulan,
hingga mudah dibawa kemana-mana. Dan ada satu seri laptop Asus yang hingga saat
ini masih menjadi impian saya dan impian banyak orang lainnya, yaitu Asus
ZenBook UX391UA. Di antara keunggulannya adalah:
1.
Thin
and Light
Bagi orang-orang yang suka membawa laptop
kemana-mana, seri laptop ini menjadi salah satu pilihan terbaik. Untuk ukuran
laptop, Asus ZenBook UX391UA ini hanya memiliki berat 1 kg dengan ketebalan
hanya 12.9 mm. Dengan ukuran laptop seringan itu, kita bisa membawa laptop dan
banyak buku kuliah dalam satu tas tanpa khawatir keberatan. Jadi tidak ada
alasan lagi bagi saya lupa meletakkan laptop karena si laptopnya harus dibawa
menggunakan tas jinjing dengan dalih berat dan terlalu tebal kalau dibawa
dengan satu tas bersamaan dengan buku kuliah.
2.
Hinge
Satu lagi kelebihan dari Asus ZenBook UX391UA ini
yang tidak dimiliki merk lain, yaitu bagian keyboard memiliki engsel yang dapat
bergerak miring sejauh 5.5°
dari tempatnya diletakkan, hal ini mengakibatkan laptop memiliki sudut
pembukaan maksimum hingga 145°.
Tentu ini sangat membantu sekali, apalagi saya yang dulu suka mengalami keluhan
bahwa laptop sering panas. Dan kalau kadar panas sudah mencapai batas maksimum,
bisa mati tiba-tiba (maklum laptop tua, butuh #2019PakaiZenBook).
Dengan keunggulan keyboard seperti ini, dapat
dipastikan bahwa pendingin dapat bekerja lebih efisien karena memungkinkan
lebih banyak aliran udara di bagian bawah sasis.
3.
Design
Sudah tidak diragukan lagi kalau design yang diusung
merk ini sangan mewah dan elegan. Dengan skema warna Dive Blue dan Rose Gold
ditambah lampu latar keyboard yang berwarna emas serta lid sewarna, bukan lagi
menjadi alasan laptop ini tidak memikat bahkan saat pandangan pertama.
4.
Performance
Dengan prosesor intel core i7 dilengkapi RAM sebesar
16GB seolah menjadi hak istimewa bagi mereka yang gemar bermain game, pegiat
coding, maupun mereka yang gemar editing video tanpa khawatir laptop ngelag
atau hasil yang tidak memuaskan. Asus ZenBook UX391UA sudah memberikan performa
luar biasa yang tak diragukan keunggulannya.
Itu beberapa di antara
keunggulan Asus ZenBook UX391UA dari sekian banyak keunggulan yang tidak bisa
saya sebutkan semua (karena saking banyaknya). Oke berdasarkan pertimbangan ini
tidak lagi diragukan bahwa #2019GantiLaptop dan #2019PakaiZenBook. Terimakasih
buat kamu yang sudah menemukan dan mengamankan laptop saya, sehingga saya bisa
membuka hati untuk mencari penggantinya yang baru.
Untuk laptopku, di
manapun kamu, semoga betah dengan sahabatmu yang baru, ya. Semoga dia
menyayangimu dengan tulus dan tidak suka memperlakukanmu semena-mena seperti
yang pernah kulakukan padamu dulu.
Ah sudah…
Salam Karya
Jangan lupa bersyukur!
***
Edit: hasil tulisan untuk ikut event blog. Mau dihapus tapi sayang.