Friday, January 18, 2019

Ganti Laptop Baru tanpa Pikir Dua Kali






Momen liburan adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa/mahasiswi yang sedang aktif berkuliah. Bagaimana tidak, waktu seperti ini adalah saat-saat dimana kamu memiliki banyak waktu luang untuk berkumpul bersama keluarga, membebaskan diri dari deadline dosen, terlebih bisa mengerjakan banyak hal tanpa lambaian-lambaian tugas yang menunggu untuk diselesaikan.

Apalagi bagi mahasiswi rantauan seperti saya, yang hanya bisa memanfaatkan waktu-waktu libur untuk pulang ke rumah. Rasanya bisa menjejakkan kaki di rumah pun sudah menjadi alasan untuk menepikan sejenak keinginan liburan seperti yang biasanya diposting teman-teman di media sosial. Sekadar ‘pulang ke rumah’, merasakan suasananya, membersamai kehangatannya, itu sudah lebih dari cukup.

Eits … tapi tunggu dulu. Bukan berarti ketika kita hanya liburan di rumah, itu merupakan hal yang membosankan. Justru banyak hal-hal produktif yang bisa kita lakukan ketika sejenak menepi dari kesibukan dunia.

Seperti misalnya yang saya lakukan ketika menjelang waktu liburan tiba. Saya akan segera berburu info lomba menulis lalu mencatatnya sesuai dengan urutan deadline, kemudian mengeksekusi satu per satu. Justru kalau dipikir-pikir, momen liburan akhir tahun adalah waktu yang produktif bagi saya karena bisa menghasilkan banyak karya. Terlebih kalau liburan di rumah, segudang inspirasi tiba-tiba akan bermunculan di kepala.

Berbicara tentang karya, saya terkadang masih mengingat-ingat kejadian beberapa bulan lalu. Saat di mana karya yang saya torehkan satu persatu lenyap begitu saja dalam sekejap mata. Ya, Bulan Oktober tahun lalu tepat pada peringatan hari ulang tahun saya, sebuah kejadian tak terlupa terjadi begitu saja. Saya kehilangan laptop kesayangan yang sudah menemani sejak kelas 3 SMP di selasar ruang tunggu kampus. Begitu saja. Padahal saya sudah mengazzamkan dalam hati, meskipun nantinya saya mampu membeli laptop terbaik sekali pun, laptop itu tidak akan terganti, tidak berniat saya jual atau diberikan kepada orang lain. Biarkan dia menemani sampai tidak mampu hidup lagi hahaha. Namun takdir berkata lain, laptop itu berpindah tangan dan lenyap tanpa jejak.

Saya akui itu memang kecerobohan saya, dengan polosnya meninggalkan begitu saja laptop kesayangan di kursi tunggu jurusan. Saat itu yang terpikir adalah akan ada malaikat baik yang menemukan laptop saya dan mengembalikan di tempat semula, atau menghubungi saya, atau apa pun hal tak terduga lainnya. Tapi saya tetap meyakini kalau laptop itu akan kembali di tangan si empunya.

Berhari-hari saya mencari, menunggu dan berharap. Hingga waktu yang menyadarkan kalau laptop itu tidak akan kembali. Okelah mungkin belum rezeki. Atau mungkin dengan adanya kejadian ini saya diminta untuk lebih bersyukur lagi.

Namun hal yang paling membuat saya uring-uringan adalah sebuah folder draft tulisan yang sudah bertahta di sana bertahun-tahun lamanya. Okelah medianya hilang, tapi kan semua ide yang ada di dalamnya tidak semudah diundo lantas ditulis ulang.

Di tengah kegalauan akan hal itu, akhirnya malaikat baik datang menjadi penolong. Adik saya dengan polosnya berkata bahwa dia masih menyimpan folder tulisan saya di laptop Asus miliknya. Waktu itu saya agak bingung karena saya merasa tidak pernah mengcopy folder itu di laptop lain. Namun jawaban mengejutkan yang keluar dari mulutnya adalah “Iya, sebenernya nggak niat ngopy. Iseng aja karena pengen baca cerita Uwo tapi nggamau ketauan. Jadi sekalian kucopy sefolder-foldernya.” Kala itu saya memang pernah berniat menggarap projek tapi alurnya belum saya ceritakan ke dia dan belum membolehkan dia membacanya. Untungnya kegiatan illegalnya itu menyelamatkan salah satu kepingan hidup saya. Hahaha.

Mulai dari kejadian itu, saya akhirnya masih menggunakan laptop Asus milik adik saya hingga saat ini, dengan dalih sarana mengerakan tugas kuliah, dan tentunya sebagai media untuk berkarya. 


Namun karena itu, saya yang dulunya memiliki prinsip #LaptopKesayanganHargaMati mulai berganti prinsip #2019GantiLaptop. Bagaimana tidak, laptop bagaikan nyawa bagi seorang penulis. Tanpanya, akumah apa….

Ngomong-ngomong soal laptop, banyak perbedaan yang saya rasakan menggunakan laptop brand Asus, dibandingkan laptop lama saya (meskipun ini laptop pinjaman). Dari segi kualitas, banyak keunggulan, hingga mudah dibawa kemana-mana. Dan ada satu seri laptop Asus yang hingga saat ini masih menjadi impian saya dan impian banyak orang lainnya, yaitu Asus ZenBook UX391UA. Di antara keunggulannya adalah:

1.    Thin and Light

Bagi orang-orang yang suka membawa laptop kemana-mana, seri laptop ini menjadi salah satu pilihan terbaik. Untuk ukuran laptop, Asus ZenBook UX391UA ini hanya memiliki berat 1 kg dengan ketebalan hanya 12.9 mm. Dengan ukuran laptop seringan itu, kita bisa membawa laptop dan banyak buku kuliah dalam satu tas tanpa khawatir keberatan. Jadi tidak ada alasan lagi bagi saya lupa meletakkan laptop karena si laptopnya harus dibawa menggunakan tas jinjing dengan dalih berat dan terlalu tebal kalau dibawa dengan satu tas bersamaan dengan buku kuliah.


2. Hinge
Satu lagi kelebihan dari Asus ZenBook UX391UA ini yang tidak dimiliki merk lain, yaitu bagian keyboard memiliki engsel yang dapat bergerak miring sejauh 5.5° dari tempatnya diletakkan, hal ini mengakibatkan laptop memiliki sudut pembukaan maksimum hingga 145°. Tentu ini sangat membantu sekali, apalagi saya yang dulu suka mengalami keluhan bahwa laptop sering panas. Dan kalau kadar panas sudah mencapai batas maksimum, bisa mati tiba-tiba (maklum laptop tua, butuh #2019PakaiZenBook).

Dengan keunggulan keyboard seperti ini, dapat dipastikan bahwa pendingin dapat bekerja lebih efisien karena memungkinkan lebih banyak aliran udara di bagian bawah sasis.

3. Design
Sudah tidak diragukan lagi kalau design yang diusung merk ini sangan mewah dan elegan. Dengan skema warna Dive Blue dan Rose Gold ditambah lampu latar keyboard yang berwarna emas serta lid sewarna, bukan lagi menjadi alasan laptop ini tidak memikat bahkan saat pandangan pertama.

4.    Performance
Dengan prosesor intel core i7 dilengkapi RAM sebesar 16GB seolah menjadi hak istimewa bagi mereka yang gemar bermain game, pegiat coding, maupun mereka yang gemar editing video tanpa khawatir laptop ngelag atau hasil yang tidak memuaskan. Asus ZenBook UX391UA sudah memberikan performa luar biasa yang tak diragukan keunggulannya.


Itu beberapa di antara keunggulan Asus ZenBook UX391UA dari sekian banyak keunggulan yang tidak bisa saya sebutkan semua (karena saking banyaknya). Oke berdasarkan pertimbangan ini tidak lagi diragukan bahwa #2019GantiLaptop dan #2019PakaiZenBook. Terimakasih buat kamu yang sudah menemukan dan mengamankan laptop saya, sehingga saya bisa membuka hati untuk mencari penggantinya yang baru.

Untuk laptopku, di manapun kamu, semoga betah dengan sahabatmu yang baru, ya. Semoga dia menyayangimu dengan tulus dan tidak suka memperlakukanmu semena-mena seperti yang pernah kulakukan padamu dulu.

Ah sudah…
Salam Karya
Jangan lupa bersyukur!

***

Edit: hasil tulisan untuk ikut event blog. Mau dihapus tapi sayang.